Postingan

ALAM BAWAH SADARKU

Sayup-sayup angin malam Mengelus kepalaku Menenangkan kegelisahan dan ratapan jiwaku Menghantarkanku pada lelapnya alam bawah sadarku Didalam tertutupnya kelopak mataku Aku bisa melihat tawaku dimasa lalu Disaat itu juga telingaku Dengan jelas mendengar seseorang memanggil namaku Disetiap hentakan jantungku Terdengar langkah-langkah kaki yang riuh Bahwa aku tak pernah sendiri Karena mereka selalu bersamaku Perlahan darahku mengalir Entah kemana, namun akhirnya Aku merasakan ada aliran yang lain Semakin terasa, semakin terasa... Nafasku sesak, aku tersentak Aku hanya bermimpi bertemu mereka.

SERBA SALAH

Berdiripun engkau susah Dudukpun engkau salah Mati sajalah! Gemetar bibirmu memberontak Melawan auman mangsa Lebih baik diamkan saja! Engkau hendak berbuat apa Menangiskah, menjeritkah Peduli siapa! Jangan lagi engkau tersedu Ini hidup bukan mimpi Engkau tak tahu nasib waktu Hari ini untuk hari ini Esok untuk esok Jika tidak, Mati sajalah!

Siapa Kamu?

Siapa Kamu? Siapa kamu melarang ku untuk bermimpi? Siapa kamu membatasi karya tanganku? Siapa kamu melarangku untuk berlari? Kamu bukan siapa-siapa yang lebih memahamiku dibanding Penciptaku Siapa kamu menciptakan cerita hidupku Dengan tanganmu yang penuh kepanasan Dengan mulutmu yang bau dosa Membuat sendiri naskah cerita tentang masa depanku Siapa kamu yang membuat ramalan tak bermakna Mengarang kesempurnaan naskah palsu tentang cerita masa depanku Kamu tak ada bedanya dibanding diriku Kamu dan aku sama, Diciptakan oleh Sang Pencipta Ditakdirkan oleh yang Maha Kuasa Jadi, siapa kamu?

Berhenti Kataku

Bumi terus berputar Bahkan berguling-guling Waktu terus berjalan Bahkan berlari "Berhenti kataku, tapi tak ada yang mendengar" Masa itu berganti Bahkan tak akan kembali Keadaan selalu berubah Bahkan tak satupun yang abadi "Berhenti kataku, aku hanya ingin masa kecilku" Wajah ini semakin menua Bahkan tak akan kembali muda Usiaku terus meninggi Bahkan mustahil untuk bisa turun "Berhenti kataku, aku rindu masa kecilku"

Hanya Saja Aku Masih Rindu

Sejuta anganku terkumpul di dalam benak Seluruh pikiranku tak bergerak Menatapi jalan hidupku yang berkelak kelok Membuat pikiranku berhenti di satu titik Dimana titik itu mengeluarkan semua isinya "Kecil bahagia" "Besar membuatku susah!" "Kecil bersama" "Besar membuatku terpisah!" Seketika waktu menamparku, menggerakkan pikiranku Mereka sudah tiada Cukup rasa rindu Cukup waktu empat belas tahun bersama Mereka bukan milikku! Sedikit rasa benci menghantarkanku kepada keikhlasan Sedikit rasa kecewa merelakan mereka pergi Kini titik itu berhenti Hanya saja aku masih rindu